Komisi XI Himpun Masukan Target-target Pembangunan Daerah
Berbagai aturan administratif dari pemerintah pusat terkait pengelolaan keuangan daerah menjadi bahan diskusi dan perhatian khusus dalam pertemuan antara Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI dengan Gubernur Daerah Istimewa Jogyakarta (DIY) beserta jajarannya, Kemenkeu Provinsi DIY, BPS, BPK dan BPKP Provinsi DIY, Senin (23/2).
Pada kesempatan tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengemukakan kekhawatirannya akan timbulnya temuan BPK jika dalam melaksanakan program pembangunan daerah tidak mengacu pada aturan pemerintah pusat.
"Kalau saya ingin mengalokasikan dana untuk menambah honor guru PAUD yang saat ini tidak proporsional (hanya 50-150 ribu), apakah tidak jadi masalah? Bagaimana caranya kami membantu agar itu tidak menjadi temuan?" tanya Sri Sultan.
Sementara itu, Ketua Tim Kunker Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pihaknya ingin mendapatkan data dan informasi terkini terkait target-target pembangunan daerah serta pelaksanaan tugas-tugas jajaran Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi DIY.
"Apa yang menjadi persoalan di daerah akan kami akomodir dan diteruskan ke pemerintah pusat untuk dicari jalan keluarnya yg terbaik," ujar Gus Irawan.
Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, bahwa Kunjungan Kerja tersebut merupakan bagian dari kewajiban konstitusional dewan dalam rangka melakukan pengawasan dan mengawal program dan kebijakan pemerintah sesuia UU No.17 Tahun 2014 tentang MD3.
"Dalam APBN-P 2015 Komisi XI konsisten menaikkan alokasi anggaran ke semua mitra kerja, ini komitmen kami dalam mendukung menyukseskan program Nawacita pemerintah Jokowi-JK," ungkap Gus Irawan.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut jajaran Kementerian Keuangan Provinsi DIY antara lain Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pajak, Kanwil Ditjen Bea Cukai, Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Kanwil Ditjen Kekayaan Negara.
Tim Kunker Komisi XI dipimpin Gus Irawan Pasaribu dengan anggota : Jon Erizal, Muhammad Prakosa, I.G.A Rai Wirajaya, Hendrawan Supratikno, Michael Jeno, Edison Betaubun, Ahmadi Noor Supit, Wilgo Zainar, Rudi Hartono Bangun, Anna Mu'awanah, Ecky Awal Mucharam, Amir Uskara, Jhonny G. Plate, Ahmad Sahroni. (oji)